Friday 14 July 2017

SPEAKER fullrange PHILIPS AD7063/m8 in LOADED HORN SPEAKER BOX

    Tidak tanggung-tanggung.Seorang teman saya datang kepada saya,dia mendapatkan 6 buah speaker fullrange Philips AD7063/m8 dalam kondisi bagus.'Saya dapat dari seseorang yang tidak mengerti barang'.katanya.1 pair dia pakai,1 pair di jual lewat olx dan di beli oleh seseorang di kota Medan dan 1 pair lagi kepada saya barter dengan box speaker TQWT yang pernah saya buat.














     6 bulan sudah speaker ini saya simpan,saya masih betah mendengar speaker bentuk telur yang saya pakai.Di liburan ini di waktu yang luang timbul keinginan membuatkan box untuk driver Philips ini.dari hasil browsing di internet tidak ada box yang memakai driver ini.Akhirnya saya pilih saja box buat speaker Fostex FE166en Back loaded horn type enclosure.Ada pun mengapa pilihan jatuh ke box ini semata-mata karena besar drivernya yang hampir sama.Walaupun sebenarnya banyak parameternya berbeda saya kesampingkan saja.


































    Kalau rekomendasi box ini harus memakai multiplex 15mm,tapi saya menggunakan softboard dengan alasan lebih murah dan lebih gampang di potong.Walaupun melelahkan tapi namanya hobby tidak begitu terasa lelah akhirnya selesai juga box ini ,walau belum di finishing



















     Uji coba dan membandingkan dengan speaker bentuk telur buatan saya yang menggunakan driver Peerles dan tweter Viva.



























    Uji coba dengan menggunakan Ampli tabung 6V6 RCA,preamp tabung EF92 dan pemutar VCD player JVC upgrade elco serta IC op-amp.Kabel speaker Vermouth serenade II ,kabel rca Monster cable dan Sammution USA.
    Ketika di putar lagu Feeling-nya Jhenna Lodwick terdengar biasa saja,tidak ada yang begitu menarik dari speaker loaded horn ini,malah  pada lagu tertentu terdengar menyerang telinga. Sungguh mengecewakan.tapi saya putar terus sampai 1 album..Sedangkan pada speaker telur itu,ketika pertama pakai saya langsung betah,senang karakternya langsung cocok.
Keesokan hari saya coba lagi,kali ini Susan Wong-My live story.Di sini musik mulai terasa hidup,mulai betah mendengarnya,Vocalnya yang seksi dan desahan vocalnya terdengar lebih jelas,Susan seperti bearada di depan saya.Di sini speaker ini mulai menampakkan kualitasnya.Padahal kemarin sungguh mengecewakan.Jadi saya berkesimpulan masalahnya ada di kabel dalam box speaker ini yang belum di burning,masih kaku terdengar menyerang.
Wah..kalau begitu speaker ini perlu di burning lagi.
     Beberapa hari kemudian,Susan Wong-My Live Story saya putar lagi.Cari posisi duduk yang pas membentuk segi tiga sama sisi antara dua speaker dan pendengar.Jam menunjukkan pukul 10 malam,saya matikan lampu penerangan dan mulai menikmati lagu.Vocal Susan terdengar lebih oven dari speaker telur,Susan seperti hadir di ruang saya Tarikan napasnya terasa begitu jelas,desahan vocalnya membuat saya terbayang kalau Ia sedang bernyanyi memegang microphone dengan di iringi musik pengiring di kiri-kanannya.
      Kalau urusan nada tinggi Speaker Philips ini kalah renyah,mungkin karena Philips ini hanya sungle driver dan perlu tweeter tambahan.Sedangkan pada speaker telur tweeternya sangat baik dengan dual ring radiator.Frekwensi highnya mencapai 30khz.
      Untuk nada tengah Speaker philips masih terasa pedas/menyerang mungkin perlu ada semacam rangkaian koreksi frekwensi ,pada speaker telur antara high,midh dan low terasa sudah seimbang.
       Bagaimana nada  bawahnya? Bass pada speaker telur terasa memball,terasa ke dada.Pada speaker Philips,bass terasa ada,rendah tetapi hanya anginnya saja.Ibarat seperti penyanyi Acapella yang membuat suara bass dari mulutnya.
       Tetapi dengan speaker Philips dengn box Loaded Horn ini musik terasa lebih hidup,efek panggung lebih terasa dan suara set Drum terasa lebih lengkap,suara alat musik yang terdengar samar di speaker telur,di sini terasa lebih ada.
        Karena sensitipnya yang tinggi,92db dengan volume jam 9 suara pada speaker Philips sudah terdengar kencang kalau pada speaker telur harus volume jam 10;30.
        Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.Kalau di suruh pilih,saya pilih keduanya.Lha...emang ke duanya punya saya...ngapain di pilih.
UNTUK selanjutnya saya akan membuat semacam rangkain crossover untuk koreksi frekwensi nada tengahnya.Kemudian menambahkan super tweeter agar highnya lebih gemerincing dan melakukan finishing untuk memperindah penampilan.Speaker ini akan berdampingan dengan speaker telur.
               

















     Dari data bentuk frekwensi yang di keluarkan AD7063 ini tampak bahwa gelombang frekwensi mulai dari 500hz sampai 11khz banyak riak-riaknya,inilah yang menyebabkan suara midrange terdengar pedas.Dan frekwensi inilah yang perlu di koreksi.dengan jalan meredam batas dari frekwensi tersebut,yaitu batas atas 11khz dan batas bawah 500hz.Tapi saya tidak memotong batas bawah 500hz,menurut saya daerah 500hz bukanlah daerah midrange,jadi saya potong pada batas bawah 900hz karena pada daerah tersebutlah titik frekwansi AD7063 ini mulai naik-turun.
Inilah di butuhkan suatu jaringan contour.














     Buka croosover calculator di dapat hasil;
Dengan batas atas frekwensi 11khz,batas bawah frekwensi 900hz di dapat nilai L=0,32mH  dan R=5.60hm pada peredaman 6db.
Jadi gelombang frekwensi mulai dari 900hz-11khz diturunkan 6db untuk muluruskan gelombang AD7063 tersebut.
















Setelah pemasangan frekwensi corection tersebut suara mid kini adem,tidak menyerang lagi.semakin betah,Kini saya tinggal menambah sebuah super tweeter mengingat frekwensi atas AD7063 tersebut terjun bebas di frekwensi 18khz.highnya kurang bergemerincing.Dengan di tambahkan super tweeter di highnya semakin enak dan basah....